Monday, August 18, 2014

INDIVIDU VS KELOMPOK

          Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk berkelompok tetapi bukan berarti dalam hal ber "geng" berkelompok berbeda dengan "geng". Tetapi disamping itu semua Tuhan menciptakan manusia sebagai sisi individu. Apakah kalian mengerti tentang hal itu ? berkelompok dan individu ? Tuhan menciptakan dua kepribadian dalam diri kita, kelompok dan individu. Tetapi apakah kita telah menempatkan dua kepribadian tersebut dengan benar ? Apakah kalian menyadarinya ? Apakah kalian berfikir ini tidak penting dan tidak guna ? Ini semua adalah penting, dua kepribadian ini begitu penting bagi kita karena jika kita telah salah menempatkan dua kepribadian tersebut kitalah yang akan menanggung semua resiko yang akan terjadi.

          Putaran roda kehidupan tak dapat lepas dari dua kata,"berkelompok" dan "individualisme". Kita membutuhkan teman tapi kita juga membutuhkan kesendirian dan ketenangan serta privasi yang tak dapat dikatakan kepada orang lain. Banyak contoh dalam diri kita yang telah salah menempatkan dua kepribadian tersebut. 

          Contoh yang sering kita jumpai sebagai pelajar tentunya sewaktu di dalam kelas saat bapak/ibu guru memberikan tugas untuk berdiskusi. Itu adalah contoh yang sepele yang sering kita jumpai sebagai pelajar. Disaat berdiskusi, apakah kita benar-benar berkelompok atau malah individual ?? berkelompok dalam diskusi adalah disaat kita menyatakan pendapat-pendapat kita dan tentunya kita akan  bertanya kepada teman kelompok jika kita tidak mengerti apa yang materi pada saat itu diajarkan dan pastinya juga kita akan membahas materi itu bersama-sama. Tapi apa yang dialami pelajar saat ini disaat berdiskusi ? Jika salah satu dari mereka telah mengerti materi yang didiskusikan, ia hanya berdiam diri tanpa ada suara dan ia sibuk dengan kesibukannya sendiri, seperti mengerjakan soal yang tersedia dan lain sebagainya. Bukankah itu salah ? tentu salah besar. Dan pastinya jika ia tidak mengerti barulah ia bertanya kepada teman kelompoknya, jika begitu ia terlalu egois, seakan-akan ia hanya menginginkan yang mengerti hanyalah dia dan dialah yang ingin selalu disanjung. Tapi apakah itu tidak berlebihan ? Tentunya perasaan kesal selalu ada dalam jiwa setiap orang jika kita dapat merasakannya dan jika kita mengerti. 

          Pada saat ulangan ? Bukankah kita telah diajarkan oleh bapak/ibu guru agar kita tidak pernah mencontek pada saat ulangan ? Tapi apa kenyataannya ? Bagaimana yang sering kita jumpai dalam keseharian kita ? Disaat ulangan kebiasaan berkelompok tidak menghilang malah semakin berkobar seperti api. Seharusnya disaat ulangan individulah yang paling utama, bukan berkelompok. 

          Kita sebagai makhluk Tuhan, sebaiknya dapat menempatkan dua kepribadian tersebut ke tempat yang benar bukan sebaliknya. ! Karena jika kita salah menempatkannya banyak resiko yang akan datang dan tentunya dosa dimata Tuhan kita.

^^ Happy reading the readers :) 

No comments: